Rumah orang Ngada disebut "sa'o". Rumah-rumah ditata membentuk permukiman dengan pola bulat telur atau persegi panjang dan posisi mengelilingi sebuah lapangan yang digunakan untuk berkumpul dan mengadakan upacara. Di tengah-tengah lapangan, terdapat minimal satu susunan panggung batu untuk melengkapi upacara yang disebut "Ture" dimana terdapat Batu ceper yang besar dan disebut Nabe sebagai altar dan batu tegak yang disebut "watu lewa'
Setiap rumah adat Suku Ngada selalu menghadap ke "ngadhu" dan "bhaga" sebagai poros. Bhaga berbentuk seperti rumah berukuran kecil yang merupakan representasi leluhur perempuan, sementara Ngadhu /Madhu merupakan representasi leluhur laki-laki dengan bentuk menyerupai payung dengan keri atau atap alang-alang dan ijuk dari pohon enau. Jumlah keduanya selalu berpasangan mengartikan banyaknya klan atau woe di dalam satu permukiman.
Komentar
Posting Komentar